Mengapa orang bisa posting simpati terhadap Palestina kemudian posting kegembiraan genuin-nya dengan masakan yang disiapkan untuk keluarganya berbuka?
Pernah dengar dari Dr. dr Rania Awaad, sebab manusia di desain memiliki multi emosi pada satu waktu, dia bisa sedih dan gembira pada satu waktu, khawatir dan optimis penuh harap pada satu waktu.
Contohnya, gembira menyambut Ramadhan atas jaminan keberkahan dan ganjarannya, tapi juga khawatir dengan kesibukan diri yang bisa menghalangi mendapatkan banyak kebaikan Ramadhan. Itu normal.
Atau, kita bisa lihat bagaimana warga Gaza menyambut Ramadhan dengan membuat ornamen guntingan kertas, memasang hiasan Ramadhan, menyusun makanan seadanya untuk buka bersama. Warga Gaza dalam kedukaan yang sangat berat, tapi pada saat yang sama menyajikan rasa gembira dengan kehadiran Ramadhan.
Ya, karena manusia itu mampu memanifestasikan lebih dari satu emosi. Itu karunia-Nya. Maka dari itu, mungkin lebih penting menjaga dari berprasangka yang mengotori hati.